“Gara-Gara Mitos” Sisir Kali Surabaya, Tim Ecoton Temukan 2,5 Kuintal Limbah Popok Bayi

Lembaga Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menggelar bersih-bersih Kali Surabaya, khususnya sampah popok bayi, Kamis (13/7). Hasilnya, 2,5 kuintal popok bayi berhasil dikumpulkan dari berbagai jenis sampah.

Sampah hasil penyisiran diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya. Tim Ecoton mengawali bersih-bersih kali dari Rolak Gunungsari sampai sungai yang melintas di sebelah Gedung DPRD Surabaya dengan perahu karet.

“Jadi, kondisi pencemaran sungai dan anak-anak Sungai Brantas di wilayah Surabaya sudah sangat memprihatinkan. Ini sudah 2,5 kuintal sampah popok yang mengapung di sungai,” kata Direktur Ecoton Prigi Arisandi.

Menurut Prigi, Surabaya sebagai hilir dari Sungai Brantas, harus ketiban sampur limbah popok sekali pakai dari tiga kabupaten kota lainnya, yaitu Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto. Hal ini seharusnya menggugah Pemerintah Surabaya untuk bergerak cepat mengatasi permasalahan kiriman ini.

Selain itu, Ecoton juga berharap agar produsen popok untuk menyediakan drop boxpopok bekas pakai dan melakukan pengambilan secara regular untuk melakukan pengelolaan sesuai dengan standar lingkungan yang ada.

Pembuangan popok bayi ke sungai salah satunya karena ada mitos yang masih berkembang di masyarakat. Salah satu warga yang punya kebiasaan membuat popok di sungai Silvia misalnya, masih percaya adanya mitos popok bayi.

“Orang-orang tua selalu menyuruh saya, kalau buang popok bayi usahakan di sungai. Kalau di sampah, kuatirnya dibakar, imbasnya pantat bayinya nanti jadi gatal-gatal karena panas,” kata Silvia.

SUMBER

Tinggalkan komentar