Makassar Kenalkan Aplikasi Tangkasarong untuk Masalah Sampah

Pemerintah Kota Makassar menyeriusi pengelolaan sampah di kota itu dengan sistem berbasis teknologi informasi. Diluncurkan aplikasi untuk perangkat Android yang diberi nama Tangkasarong, akronim dari Tabungan Bank Sampah Anak Lorong.

Aplikasi itu bagian dari program Bank Sampah yang dikenalkan Pemerintah Kota Makassar.  Tangkasarong untuk memudahkan masyarakat serta Bank Sampah Unit dan Bank Sampah Pusat dalam mengelola informasi sampah dan produk kerajinan berbasis ICT (Information Communication Technology)

aplikasi-tankasarong-bank-sampah

Wali Kota Danny Pomanto bahkan telah menerbitkan peraturan yang mewajibkan seluruh pegawai negeri sipil di kota itu menabung sampah paling sedikit 2,5 kilogram per bulan. Semua sampah yang dikumpulkan para pegawai bisa ditabung di Bank Sampah.

Sampah yang selama ini hanya jadi beban kota, kata Wali Kota, bisa diubah menjadi barang bernilai ekonomis atau dikonversi menjadi uang. Para pegawai negeri sipil diharapkan menjadi pelopor kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya dan dapat menular ke masyarakat.

“Di Balai Kota saja, kan, sampah kertas sudah sangat banyak. Ada koran bekas, kertas-kertas yang telantar, sudah tidak terpakai bisa disetor ke bank sampah,” katanya saat meresmikan Bank Sampah Gabungan Dinas Maccini dan Peluncuran Aplikasi Tangkasarong di kompleks Perkantoran Dinas Kota Makassar pada Kamis, 30 Maret 2017.

Bank Sampah Gabungan Dinas Maccini tidak hanya menampung sampah, namun juga sebagai wadah untuk mengolah sampah menjadi barang yang lebih berguna. Bank Sampah juga sebagai penyedia bahan baku olahan untuk usaha industri rumahan hingga perusahaan yang telah bermitra dengan Pemerintah Kota.

“Misalnya ada industri rumahan yang membutuhkan karton atau kardus bekas, bisa datang ke bank sampah kita. Harga jual tentu kami lebih murah daripada pengepul sampah lainnya,” kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Agus Jaya Said, dalam kesempatan itu.

Melalui kewajiban wajib menabung sampah, sekira 14 ribu pegawai negeri sipil bisa menyuplai kebutuhan sampah bagi industri kecil hingga industri besar.

Rekening Bank Sampah

Wali Kota telah menerbitkan surat edaran tentang pengelolaan sampah. Para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Direktur Utama Perusahaan Daerah wajib mengkoordinasi dan memerintahkan staf serta tenaga kerja kontrak di instansi masing-masing untuk mengurangi sampah. Caranya dengan membuka rekening bank sampah dan menyetorkan sampah yang dapat didaur ulang ke Bank Sampah di sekitar tempat tinggal minimal 2,5 kilogram setiap bulan.

Selanjutnya, saldo rekening Bank Sampah menjadi salah satu penilaian kinerja dan persyaratan administratif urusan kepegawaian aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kota Makassar.

Program itu diperkirakan dapat mengurangi penumpukan sampah di Makassar hingga 30 persen. Berdasarkan perhitungan Dinas Lingkungan Hidup Makassar, total sampah di Makassar bisa mencapai 800 ton hingga 1.000 ton per hari.

SUMBER 

Tinggalkan komentar