Pasukan Biru, Pembasmi Limbah dan Sampah di Saluran Perkotaan

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik punya pasukan khusus untuk membersihkan saluran drainase agar tidak memicu banjir. Mirip pasukan oranye di Jakarta.

UMAR WIRAHADI MENGENAKAN kaus lengan panjang biru-hitam dan bot, belasan lelaki menyusuri Kali Towo, Kelurahan Lumpur, Selasa (18/4). Mereka langsung memunguti bermacam-macam sampah yang berserakan di selokan. Mulai plastik, pohon pisang, hingga kasur bekas. Tumpukan barang bekas itu menghambat aliran air.

BERAKSI: Pasukan Biru sedang membersihkan saluran air di Kali Towo, Kelu rahan Lumpur, Kecamatan Gresik. Mereka tidak peduli kotor.

BERAKSI: Pasukan Biru sedang membersihkan saluran air di Kali Towo, Kelu rahan Lumpur, Kecamatan Gresik. Mereka tidak peduli kotor. (Umar Wirahadi/Jawa Pos/JawaPos.com)

Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut ke bak mobil terbuka untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) di kawasan Ngipik. ”Setiap membersihkan saluran, kami temukan banyak macam sampah,” kata Ubaidillah, komandan petugas kebersihan yang berjuluk Pasukan Biru.

Setelah Kali Towo bersih, mereka bergeser ke selokan Kali Tutup, kawasan Pasar Gresik Kota. Daerah itu lebih parah lagi. Petugas menemukan bermacam-macam sampah yang berasal dari pasar.

Ada tumpukan kotoran ayam dan sapi dari pedagang hewan potong. Kotoran dikemas ke dalam karung. ’’Secara manusiwi sihjijik. Tetapi, teman-teman sudah biasa karena ini pekerjaan,” ujarnya. Ubaidillah menceritakan, Pasukan Biru dibentuk pada 2007. Kini anggotanya sekitar 20 orang yang dihimpun dari tenaga harian lepas (THL).

Mengapa perlu Pasukan Biru? Pemicunya adalah banyaknya saluran atau gorong-gorong yang buntu karena sampah. Terutama di wilayah perkotaan. Saluran yang mampet sering menimbulkan banjir.

Karena itu, perlu ada pasukan yang masuk ke got-got. Jika saluran terlalu dangkal, mereka mengeruk dengan mengangkat pasir dan batu. Aliran sungai atau selokan harus kembali lancar.

Kini manfaat Pasukan Biru sudah dirasakan masyarakat. Berkat mereka, Pemkab Gresik penah beberapa kali menggondol Piala Adipura. Salah satunya Adipura Bangunpraja 2012.

Selain komandan Pasukan Biru, Ubaidillah menjabat Kasi Penyehatan Lingkungan Permukiman Dinas PU Gresik. Menurut dia, menciptakan saluran bersih bukan tanpa hambatan. Mereka justru kerap diomeli warga. Terutama ibu-ibu.

Saat sosialisasi larangan buang sampah di selokan, ibu-ibu tidak serta-merta mau menurut. ”Kami dianggap banyak aturan,” tuturnya, lalu tertawa.

Ada juga pengalaman lain yang tidak enak. Saat itu Pasukan Biru membersihkan selokan di wilayah Kelurahan Kroman. Tiba-tiba, dari dalam rumah, pemiliknya melempar aneka sampah rumah tangga. Namun, petugas tidak bisa apa-apa. Insiden tersebut terjadi secara spontan. ’’Mau marah juga percuma. Yang dihadapi ibu-ibu,” tutur Ahmad Rofik, salah seorang petugas. (*/c21/roz/sep/JPG)

SUMBER

Tinggalkan komentar