Mengenal Wirausaha Pengelolaan Sampah Inovatif di Dunia

Sampah sering kali dikaitkan dengan hal yang menjijikan dan tak berguna. Dibuang, dibiarkan di bawah derasnya hujan, dan dijauhi karena aroma menyengatnya. Kehadirannya pun sering membawa masalah, mulai dari banjir hingga berbagai penyakit. Namun, siapa sangka sampah dapat menjadi hal yang menguntungkan dan bernilai tinggi? Beberapa perusahaan ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bisa menjadi bisnis yang menjanjikan dan menguntungkan untuk kelestarian lingkungan. Siapa saja kah mereka?

1. Rubicon Global

Didirikan oleh Nate Morris, Rubicon Global menerapkan bisnis distribusi sampah yang cukup unik. Perusahaan di mana Leonardo DiCaprio memimpin sebagai salah satu direktur itu juga dikenal sebagai Uber sampah. Rubicon Global mengubah pola lama distribusi sampah dengan cara memadukan tukang sampah lokal dengan klien multinasional. Model bisnis Uber sampah ini berbentuk kesepakatan jadwal pengangkutan sampah sesuai permintaan menggunakan teknologi aplikasi.

Bisnis pengelolaan sampah ini ternyata menjadi salah satu investasi yang menjanjikan. Rubin Global berhasil meraih dana bantuan sebesar US $95 juta dari investor seperti co-founder Uber Oscar Salazar, Bill Ackman, dan Goldman Sachs. Di industri di mana pengangkut sampah biasanya dibayar setiap mengangkut yang artinya pemborosan waktu dan uang, Rubin Global menawarkan sebuah solusi alternatif. Pengelolaan sampah terbukti bisa menjadi lebih efisien dengan penjadwalan yang bisa sesering mungkin atau sejarang mungkin.

2. Progressive Waste Management

Didirikan di Toronto, Kanada, Progressive Waste Solutions adalah salah satu perusahaan pengelolaan sampah ternama di Amerika Utara. Mereka menyediakan berbagai jasa seperti pengumpulan sampah tidak berbahaya, daur ulang, dan Tempat Pembuangan Sampah (TPA) bagi sektor komersil, industri, dan penghuni rumah di seluruh Amerika Serikat dan Kanada. Mereka pun duduk di peringkat 4 dalam daftar perusahaan pengolah limbah terbesar di dunia.

Progressive Waste Solutions terbentuk oleh penggabungan beberapa perusahaan besar sejak awal tahun 2000-an. Penggabungan perusahaan itu melibatkan BFI Canada Inc., IESI Corp., dan Waste services Inc. yang kemudian sama-sama mengganti nama mereka menjadi Progressive Waste Solutions Ltd. Di Amerika sendiri, Progressive Waste Solutions beroperasi di dua wilayah geografis: wilayah Selatan yang mencangkup 8 negara bagian, dan wilayah Timur Laut yang mencangkup 6 negara bagian. Pada tahun 2016, Progressive Waste Solutions dan perusahaan pengelolaan sampah nomor 3 di dunia bernama Waste Connections Inc. melakukan merger untuk mengembangkan perusahaan mereka dengan nilai $4.1 miliar.

3. Stericycle Inc.

Perusahaan yang dibentuk pada tahun 1989 ini membantu rumah sakit mengatur limbah mereka serta mendorong usaha daur ulang. Dengan spesialisasi pada pengumpulan pengelolaan sampah medis, farmasi, dan sampah-sampah berbahaya lainnya, Stericycle menjadi salah satu pioneer dalam pengelolaan sampah medis. Bersama anak perusahaannya, Stericycle berusaha mengurangi risiko dari jarum suntik dan hasil produk farmasi yang dapat merusak lingkungan. Salah satu metode peyang digunakan mereka adalah sistem pembakaran. Stericycle kini memiliki headquarter di Lake Forest, Illinois, Amerika, dan juga memiliki berbagai basis operasi di seluruh dunia.

4. Karma Recycling

Punya gadget yang sudah tidak terpakai dan numpuk di gudang? Sampah elektronik seperti itu menjadi lahan bisnis oleh Karma Recycling, sebuah operator  tukar-tambah, daur ulang dan redistributor alat mobile di India. Dengan 950 juta perangkat digunakan saat ini, India adalah negara dengan pasar perangkat mobile terbesar ke-tiga di dunia. Sayangnya, karena kurangnya pengetahuan dan akses menuju pengelolaan sampah yang layak, barang-barang elektronik yang sebenarnya bisa diperbaharui, dijual kembali, atau didaur ulang ini akhirnya tergeletak di lemari atau di Tempat Pembuangan Akhir.

Terbentuknya Karma Recycling menjadi jawaban bagi permasalahan ini. Dibentuk pada tahun 2013, Karma Recycling lahir dengan sebuah filosofi, yakni sebuah alat yang tidak berguna untuk seseorang dapat diubah menjadi alat yang berguna untuk orang lain. E-waste yang bisa memberi dampak negatif kepada lingkungan, ternyata dapat menstimulasi ekonomi jika prinsip reuse dan recycle diterapkan pada alat-alat elektronik.

SUMBER

Tinggalkan komentar