Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah Cikolotok, Purwakarta, akan disulap menjadi kawasan wisata pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, program Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan akan terintegrasi.
“Banyak pembenahan yang bisa kita lakukan, bangunan harus rapi, harus representatif sebagai laboratorium pendidikan,” ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam rillis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/3/2016).
Dedi menjelaskan, melalui program ini, ia berharap siswa mengetahui sistem pengolahan sampah yang baik. Dengan demikian, saat ini dan di masa yang akan datang, para siswa tidak merusak lingkungan.
“Pembelajaran menjadi orientasi kita, efeknya pelajar menjadi sadar lingkungan. Kesadaran siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan pun tumbuh,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Ruslan Subanda mengatakan, sejak akhir 2015 ada beberapa tim peneliti dari universitas ternama di Bandung dan Jakarta yang mengunjungi TPAS Cikolotok. Hal ini berkaitan dengan penerapan control system refill yang digunakan TPAS tersebut.
“Kita terapkan sistem ini sejak lama, dengan urugan tanah merah, sampah-sampah ini tidak akan tercium baunya, silakan saja cek ke sana,” imbuh Ruslan.
Ruslan pun menyambut baik Program Wisata Pendidikan di area TPA Sampah Cikolotok karena dapat menjadi sarana transformasi ilmu bagi pelajar di Purwakarta. Pihaknya sebagai leading sector akan berkoordinasi dengan dinas terkait.
“Agar pengetahuan siswa tentang pengolahan sampah banyak. Masa orang luar kota saja datang, kita tuan rumah tidak datang untuk belajar,” tuturnya.
Kesiapan juga disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Purwakarta, Purwanto. Menurutnya, program ini bagian dari Pendidikan Berkarakter yang sudah diterapkan di Purwakarta.