Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo mendorong pemerintah desa menggencarkan pengelolaan dan pemanfaatan ulang sampah domestik. Hal ini dinilai bisa mendatangkan pendapatan tersendiri bagi desa.
Kepala DLH Kulon Progo, Arief Prastowo mengatakan bahwa sampah domestik dari sektor rumah tangga cenderung lebih mudah didaur ulang. Misalnya, pengolahan jenis sampah organik menjadi kompos. Pengelolaan sampah bisa dilakukan melalui bank sampah maupun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Kalau BUMDes bisa mengelola sampah, bisa menjadi sumber pendapatan desa. Ini kan sangat menarik. Kami juga tengah mensosialisasikan usaha persampahan ini ke desa-desa,”kata Arief, Minggu (20/1/2019).
Dari 87 desa dan satu kelurahan di Kulon Progo, diakuinya baru ada tujuh desa yang telah berinisiatif untuk menangkap peluang usaha tersebut. Yakni, Desa Banguncipto, Salamrejo dan Sentolo di Kecamatan Sentolo, Kranggan di Galur, Gulurejo di Lendah, Temon Wetan di Kecamatan Temon serta Desa Ngestiharjo, Kecamatan Wates.
Saat ini, terdapat bank milik pemerintah yang berkomitmen membantu pengolahan sampah tersebut sehingga usaha pengelolaan sampah itu cukup strategis bagi perekonomian desa. Pihaknya juga akan melanjutkan pembuatan nota kesepahamam bersama (MoU) dengan bank tersebut.