Ubah Sampah Jadi Energi Lewat Teknologi Peyeumisasi

Pemerintah Kota Bandung berinovasi untuk menyelesaikan sampah mulai dari sumbernya. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) atau tempat pembuangan sampah (TPS).

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan salah satu inovasi tersebut di antaranya adalah teknologi peyeumisasi. Teknologi peyeumisasi merupakan cara mengeram sampah dengan menggunakan bioaktivator setiap hari selama 5 sampai 10 hari.

Di hari ketiga, sampah biasanya sudah tidak berbau. Kemudian di hari kelima atau kesepuluh, sampah sudah bisa digunakan sebagai pelet.

Ternyata, kata dia, setelah dilakukan peyeumisasi, sampah bisa setara hasil energinya seperti batu bara. Ia berharap masyarakat bisa memanfaatkannya sebagai sumber energi.

“Dalam 6 hari kita cacah, dipress itu hasilnya bisa digunakan seperti batu bara yang kalorinya di atas 3.000. Pake masak bisa, ke pabrik bisa,” ujar Yana, Kamis (21/2/2019).

Inovasi ini sedang diuji coba di TPS Jalan Indramayu milik Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung.  Di sisi lain, inovasi biodigester dan kompos juga sedang dilakukan.

Baca Juga : Mesin Pencacah Sampah Organik

“Supaya pembuangan sampah jadi sangat sedikit suatu waktu kalau buang ke TPA itu,” ungkapnya.

Yana mengatakan, ia sempat mencari inovasi pengelolaan sampah ke sejumlah tempat. Ia kemudian menemukan fakta bahwa sampah bisa dikelola lewat biodigester, peyeumisasi, maupun menjadi kompos.

“Selain itu banyak inovasi yang kita coba lakukan. Intinya pemerintah bersama masyarakat harus bisa menyelesaikan permasalahan ini di sumbernya,” jelasnya.

Program penyelesaian sampah dari sumbernya ini sudah dilaksanakan di tingkat RT, RW, dan kelurahan. Bahkan 8 kelurahan dinobatkan sebagai kawasan bebas sampah yang terdiri atas Kelurahan Sukamiskin, Sukaluyu, Gempolsari, Cihaurgeulis, Mengger, Neglasari, Babakansari, dan Kebon Pisang.

Beberapa hotel dan pusat perbelanjaan juga sudah menerapkan pengelolaan sampah sendiri sehingga tidak lagi membebankan pembuangan sampah ke TPU.  “Hotel Malaka, Hotel Cipaku yang sudah mengelola sampah enggak ada ke TPA,” ujar Yana.

Begitu juga dengan Mal Paris van Java (PVJ) yang dijadikan lokasi peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tingkat Kota Bandung, pada Kamis (21/2/2019). PVJ sudah bisa mengelola sampah sendiri dan mengurangi pembuangan residu ke TPA.

“Diharapkan 143 kelurahan lainnya bisa menerapkan dalam waktu dekat. Insya Allah bila pemerintah, dan  dunia usaha bisa mengelola sampah, Bandung akan makin bersih,  warga sehat dan sejahtera. Ini sejalan dengan visi kita unggul, nyaman, sejahtera,agamis,” katanya.

SUMBER

Tinggalkan komentar