Festival Kali Bersih Banyuwangi, Kampanye Merdeka dari Sampah

Banyuwangi – Jika biasanya Festival Kali Bersih (Sungai Bersih) digelar di Kali Lo Banyuwangi. Di tahun ke empat ini semangat kali bersih digeser ke Sungai Dam Durrahman, Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, menjadikan sungai sebagai elemen penting dari sebuah daerah bukanlah hal yang mudah. Upaya itu membutuhkan waktu, mengingat budaya masyarakat yang masih menjadikan sungai sebagai pembuangan limbah. Ajang festival dipilih sebagai salah satu cara, karena sifat festival yang identik dengan hal menyenangkan, dan diharapkan bisa menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi.

“Permasalan terbesar karena kesadaran masyarakat. Ini kan soal budaya tentang kebersihan. Kita gugah dengan festival. Hulu hilir subgai ke laut ini jadi PR kita karena tercemar dengan limbah masyarakat,” kata Anas usai membuka Festival Kali Bersih di Dam Durrahman, Desa Badean, Rogojampi, Banyuwangi, Sabtu (8/4/2017).

Dengan membersihkan sungai, kata Anas, berarti ikut berkontribusi membangun Banyuwangi. Kebersihan sungai juga ikut menentukan daya saing wisata karena wisatawan sangat menikmati daerah yang lingkungannya bersih. Gerakan ini juga sebagai kampanye masif yang menyuarakan supaya warga peduli akan kebersihan lingkungan dan merdeka dari sampah. Apalagi aliran sungai ini bermuara ke Pantai Blimbingsari.

Festival Kali Bersih Banyuwangi, Kampanye Merdeka dari Sampah
Foto: Putri Akmal

Pantauan detikcom, Anas didampingi sang istri Ipuk Festiandani membuka gerakan ini dengan naik sampan menyisir sepanjang sungai sambil membersihkan sungai. Kegiatan ini juga diikuti seluruh elemen masyarakat. Mulai warga sepadan bantaran sungai, pelajar, mahasiswa, dan kader lingkungan.

Mereka juga melakukan aksi peduli merdeka sampah, mulai dari mengangkut sampah, mengecat plengsengan sungai hingga menabur ikan usai dibersihkan. Anas juga memberikan stimulan berupa penghargaan bagi desa ini jika bisa memelihara kebersihan sungai dengan konsisten.

“Stimulannya kalau sungai nya bersih nanti jalannya kita bangun. Menabur benih ikan sebagai simbol jika sungai ini bersih. Secara bertahap nanti semua sungai kita buat seperti ini,” paparnya.

Kepala Dinas Pengairan, Guntur Priambodo menambahkan, sejumlah dam di Banyuwangi pun mulai bersolek lewat program Banyuwangi Berwarna. Dam dan pintu air dicat menarik yang akhirnya mulai berubah menjadi destinasi wisata baru.

Di antaranya Dam Gembleng, Srono, Dam BLC Cluring, dan Dam Setail Genteng. Selain dam, Banyuwangi juga telah mempercantik sungai yang melintasi kotanya, di antatanya Sungai Lo. Harapannya dari Festival Kali bersih ini tumbuh semangat bagi rakyat untuk terus menjaga dan melestarikan kebersihan sungai.

“Berkat dam dan sungai dipercantik dan ramai sebagai tempat wisata. Pola sehat dan hidup bersih mulai terbangun. Sungai pun bisa berfungsi kembali sebagai sumber mata air,” papar Guntur.

SUMBER

 

Tinggalkan komentar