PALEMBANG – Apresiasi Pengolahan Sampah Kota

Wali Kota Palembang, H Harnojoyo melihat reflika Jembatan Ampera yang dibuat dari limbah sampah, di Hotel Aryaduta
Foto: M Hatta/Sumeks

PALEMBANG – Program pengolahan sampah di metropolis mendapatkan apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Kehutanan RI. Pengolahan sampah melalui bank sampah dan gotong royong mampu mengurangi sampah dengan signifikan. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga.
Wali Kota Palembang, Harnojoyo menegaskan, pihaknya punya komitmen besar terhadap pengelolaan sampah ini.

Untuk itu, disiapkan berbagai langkah pengolahan sampah baik dari hulu hingga hilir. “Bagaimana sampah ini bermanfaat, dapat digunakan masyarakat,” katanya di sela-sela pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Sampah dan Rapat Kerja (Raker) Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (B3) di Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (15/3).

Di antaranya, sambung dia, membentuk bank sampah. Saat ini pemkot punya 47 bank sampah yang dibentuk masyarakat dan pihak swasta. Ini tersebar di seluruh kecamatan. “Kita akan memperbanyak bank sampah karena ini adalah salah satu upaya menangani permasalahan sampah,” ungkap dia.

Selain bank sampah, sambung Harnojoyo, pihaknya membuat incinerator. Sebab, walaupun sampah sudah dikelola dan dikurangi tapi ada yang tidak bisa diolah. “Ya, selain mengelola sampah, ini tentu akan menghasilkan listrik,” ucap dia.

Yang jelas, kata dia, satu incinerator dari 100 ton dapat menghasilkan 2 MW. Sedangkan produksi sampah di Sumsel 1.000 sampai 2.000 ton per hari. Jadi, ini cukup untuk membuat 20 MW. Pihaknya juga akan mempercepat upaya pembangunan incinerator dengan menggandeng investor dari luar negeri. Sekarang masih dalam tahap rencana dan persiapan. “Pengelolaan incinerator akan dikelola swasta (perusahaan) luar. Kami akan membuka tender,” ujarnya.

Dikatakan Harnojoyo, komitmen Kota Palembang dalam pengolahan sampah ini sudah mendapatkan apresiasi yang baik oleh pemerintah. Terbukti diboyongnya Piala Adipura. “Ini juga disamping sebagai support untuk penyelenggaraan Asian Games,” ulasnya.

Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki mengatakan, saat ini terus melakukan pembangunan di berbagai bidang. Salah satunya bidang lingkungan hidup. Termasuk juga terkait pengelolaan sampah. Sesuai target pemerintah pusat yakni mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020.

Selain itu, lanjut Ishak, penanggulangan sampah ini pun telah dilakukan kerja sama dengan kabupaten/ kota. Nah, Sumsel terkait penyediaan tempat pembuangan akhir sampah (TPS) untuk mengantisipasi peningkatan jumlah sampah di wilayahnya.

Ishak mengatakan, pemprov merasa bangga memiliki Wali Kota yang peduli terhadap lingkungan. Turun langsung memimpin berbagai kegiatan pemeliharaan kebersihan. Di antaranya guna mempersiapkan Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

Sementara, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Tuti Hendrawati Mintarsih mengatakan, secara keseluruhan peserta rakornas dan raker ini merupakan penggiat bank sampah. Sebab, ini merupakan bagian dan upaya mengurangi jumlah sampah. ”Bank sampah ini banyaknya insiatif masyarakat. Justru dari pemerintah sedikit sebab mereka merasa diperintah maka setengah hati,” ucapnya.

Diakui Tuti, pengelolahan sampah di Sumsel sudah sangat baik. Program pengelolaan sampah Kota Palembang melibatkan berbagai pihak. Mulai dari anak sekolah, pemda, swasta, pemerintah dan daerah lainnya. ”Apa yang dilakukan pak Wako sudah sangat bagus. Menggalakkan gotong royong. Bank sampah banyak yang hidup. Mampu mengurangi sampah dan tentunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”

Diungkapkanya, dari sampah tersebut masyarakat mendapatkan penghasilan. Uangnya dipergunakan untuk membayar tagihan listrik, air dan PDAM hingga membayar sekolah. ”Juga, lingkungan menjadi bersih dan sehat sehingga kualitas hidup menjadi lebih baik,” tukasnya.

Dari laporan yang disampaikan Direktur Pengelolaan Sampah, Kementerian LHK RI, R Sudirman bahwa rakornas dan raker ini merupakan kegiatan tahunan. Kali ini merupakan yang ke-4 dilaksanakan. Berlangsung 15-17 Maret 2017 di Palembang.

Hadir pada rakor dan raker ini, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Tuti Hendrawati Mintarsih, Direktur Pengelolaan Sampah, Kementrian LHK RI, R Sudirman, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel, Edward Chandra, Wali Kota Palembang Harnojoyo serta peserta dari daerah lain di Indonesia. (yun/ce2)

SUMBER

Tinggalkan komentar