Pemkab Banyuwangi memberikan perhatian khusus pada pengelolaan sampah di sejumlah destinasi wisata. Bersama BUMN PT Pegadaian, warga di sekitar destinasi wisata Pulau Merah, Pesanggaran, Banyuwangi diedukasi mengelola sampah menjadi emas.
“Kehadiran program Bank Sampah ini kami harap akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, di mana masyarakat dapat membuat sampah menjadi tabungan emas,” ujar Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Harianto Widodo, kepada wartawan, Sabtu (26/1/2019).
Harianto menjelaskan Bank Sampah ini mendorong menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Karena maayarakat diedukasi pengetahuan tentang pengelolaan sampah. Kini, lanjut dia, Bank Sampah ini memiliki manfaat ekonomi pula bagi warga, yakni mengkonversi sampah menjadi emas.
“Untuk proses sampah menjadi emas, dimulai dari pemilihan sampah yang diambil dari sampah rumah tangga yang berdasarkan jenis sampah seperti organik dan anorganik, sehingga sampah-sampah yang sudah dikumpulkan dapat melalui proses penyetoran, penimbangan, penghitungan, dan hingga tahap akhir hasil penimbangan ke dalam tabungan emas,” jelasnya.
Setiap sampah yang disetor warga di program Clean and Gold akan dikonversi dengan emas. Jumlah saldo yang tertera di dalam buku tabungan pun akan tertulis dalam jumlah gram emas.
“Misalnya seorang ibu menyetor sampah yang sudah dipilah dengan nilai Rp6500, berarti di saldo akan tertulis 0,01 gram dengan asumsi harga emas per gramnya Rp. 650 ribu. Demikian seterusnya setiap sang ibu menyetor sampah lagi, jumlah saldo emas bertambah sesuai nilai sampahnya,” kata Harianto.
Nantinya pemilik tabungan bisa menjual emas yang ada di tabungannya apabila sudah mencapai satu gram. Atau bisa dicetak dalam bentuk emas batangan apabila sudah mencapai 5 gram.
“Kalau sudah mencapai satu gram bisa dijual atau digadaikan pada kami, tapi harus disisakan di saldo sebesar 0,1 gram. Sedangkan untuk bisa dirupakan dalam bentuk emas kalau mencapai lima gram,” terangnya.
Sementara Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Iskandar Azis menyampaikan bahwa program ini akan memberi dampak yang sangat positif bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga dari sisi lingkungan.
“Semoga adanya Bank Sampah ini, masyarakat Banyuwangi semakin sadar akan artinya kebersihan. Sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Iskandar.
Bank Sampah di Banyuwangi tersebut, merupakan bagian dari CSR (Corporate Social Responsiblility) Program Pegadaian Bersih-Bersih, yang terdiri dari tiga program yaitu Pro Planet (bersih-bersih lingkungan), Pro Profit (bersih-bersih administrasi), dan Pro People (bersih-bersih hati).