Tak Ada TPA, Sampah Rumah Tangga Bertebaran di Laut

TANJUNG REDEB – Pemandangan tak menyenangkan tampak disebuah foto yang diunggah seorang netizen di media sosial facebook pada Senin (24/04/2017), lewat akun milik Harry Gunawan.

Dalam postingan yang menyertakan sebuah foto bergambar laut yang dikotori  sampah tersebut, diketahui diambil di lautan Pulau Derawan. Melihat foto tersebut,  ramai bermunculan tanggapan dari para netizen. Bahkan sebagian menyayangkan tindakan membuang sampah ke laut tersebut.

“Ini salah siapa dan tanggung jawab siapa??? Tak perlu menghamburkan dana yang mengatasnamakan pengembangan infrastruktur dan promosi wisata derawan. Tidak berguna memasang angka yang tinggi dalam target kunjungan wisatawan yang pada akhirnya berdampak negatif pada yang dipromosikan. 12 tahun berlalu kerusakan ekosistem laut, penanggulangan sampah akibat meningkatnya pengunjung ke Derawan menjadi pertanyaan besar, sampai kapan dampak buruk ini dapat ditangani ??? Saatnya membuka buku dan melihat pekerjaan yang tertunda dan merubahnya menjadi kenyataan. Bersama kita buat perubahan yang tertunda selama 12 tahun,” begitu keterangan yang ditulis pada postingan foto tersebut.

Saat dihubungi beraunews.com, pada Selasa (25/04/2017), Harry, netizen yang mengunggah foto tersebut mengatakan, sampah yang bertebaran di laut merupakan bukti nyata dari minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, terutama laut sebagai sumber kehidupan masyarakat pesisir.

“Yang membuang sampah ini warga. Jadi setiap tamu pulang setelah menghabiskan waktu di sini (Derawan-red), sampahnya ada yang dibuang ke laut, ada juga yang membakarnya,” ungkapnya.

Diakuinya, di Pulau Derawan terdapat Tempat Pembuangan Akhir (TPA), namun terlalu kecil untuk menampung banyaknya limbah dari hasil keseharian masyarakat. Sehingga terjadilah perilaku membuang sampah di laut yang sangat tidak dibenarkan tersebut.

“TPAnya kecil dan tidak difungsikan dengan baik, itu yang menjadi faktor masyarakat juga malas buang sampah pada tempatnya,” katanya.

Untuk mengatasi hal ini, ia juga berharap campur tangan dari Pemkab. Sebab menurutnya selama ini Pemkab belum maksimal dalam menjalankan perannya. Kejadian ini juga dikatakannya harus menjadi sebuah pukulan bagi Pemkab yang saat ini sedang menggembor-gemborkan pariwisata hingga ke mancanegara.

“Kami berharap ada campur tangan pemerintah untuk masalah sampah ini. Karena di pulau ini tidak ada pembuangan akhir yang layak untuk sampah-sampah ini. Selama ini Pemkab hanya wacana dan janji manis saja, tapi tidak pernah direalisasikan. Percuma saja Pemkab menganggarkan dana untuk pembangunan infrastruktur dan promosi wisata tapi kerusakan lingkungan akibat sampah tidak pernah diselesaikan. Mending dana yang ada buat penanggulangan sampah ketimbang promosi dan lain-lain. Kalau memang daerah defisit anggaran mungkin dana CSR bisa dimanfaatkan,” pungkasnya.(bnc)

SUMBER Wartawan: Marta/Editor: R. Amelia

Tinggalkan komentar