Sebagian warga Kelurahan Manyaran, Semarang Barat, sekarang tak bingung ketika harus mengumpulkan uang kas.
Mereka telah lama memanfaatkan barang-barang bekas untuk dijual kembali.
Itulah yang dilakukan warga Bukit Panjangan Asri Blok K RT 6 RW 8 melalui kegiatan rutin yang diberi nama One Kilo.
Seorang pengurus RT, Henry Agus Setiawan, mengungkapkan kegiatan tersebut bermula dari minimnya kas rukun tetangga, beberapa tahun lalu.
Kemudian seorang warga mencetuskan ide memanfaatkan barang-barang bekas.
"Saat itu ada kebutuhan finansial mendesak untuk kegiatan warga menjelang Tujuh Belasan," ujar Henry dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (5/2/2017).
Respons terhadap ide itu cukup bagus.
Terlihat dari peningkatan jumlah uang kas setiap pekan.
"Daripada botol bekas, kardus bekas, dan barang-barang bekas lain dibuang, mending dirosokkan saja. Lumayan iuran warga saat ada kegiatan jadi lebih ringan," jelas Henry.
One Kilo telah rutin dijalankan warga setempat setiap minggu sejak 2011.
Sampah rumah tangga tersebut dikumpulkan memakai mobil boks milik seorang warga dari rumah ke rumah.
Kemudian dikumpulkan di pos kamling sebelum dikelompokkan sesuai jenis sampah.
Tak disangka warga dapat mengumpulkan sekitar Rp 200 ribu-Rp 250 ribu setiap bulan.
"Ini sangat membantu terutama ketika warga akan mengadakan kegiatan," ujar Duta, pencetus ide One Kilo.
Hasil berjualan rosok tersebut telah dimanfaatkan warga Panjangan Asri untuk sejumlah kegiatan.
Di antaranya perayaan Hari Kemerdekaan, pemilihan RT, buka puasa bersama, halalbihalal, dan pembangunan pos kamling.
Ibu-ibu rumah tangga di RT ini juga memanfaatkan limbah minyak bekas yang dikumpulkan menggunakan botol air mineral.
Minyak bekas atau jelantah yang dihargai Rp 3.000 per botol itu diolah menjadi bahan bakar.
Lurah Manyaran, Ta'at, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan warganya.
"Tak hanya bermanfaat mengurangi sampah, kegiatan ini juga sesuai pesan Pak Wali Kota Hendrar Priadi untuk guyub, rukun, dan berpartisipasi membangun wilayahnya," tutur Ta'at.
Dia berharap kegiatan itu dapat diikuti warga lain di kelurahannya.
"Limbah dan sampah jangan dijadikan musuh melainkan diambil manfaatnya. Selain menghasilkan, bonusnya lingkungan menjadi bersih dan tidak kumuh," jelasnya.