Sampah plastik dan oli penuhi pantai pelabuhan KARIMUNJAWA

“Bagian pantai, bagian terindah Karimunjawa tidak ada yang mengurusi sampahnya, tidak ada yang mengangkut.”
 
Masyarakat melakukan kerja bakti bersih sampah Karimunjawa, Kamis (2/2).. ©2016 Merdeka.com



Sampah masih menjadi momok bagi masyarakat di kepulauan Karimunjawa. Sampai saat ini, masyarakat masih menunggu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alang-alang.

Djati Utomo, ketua Yayasan Pitulikur Pulau Karimunjawa, Kamis, (2/2) menjelaskan bahwa ada dua pembagian wilayah penanganan sampah, di darat dan laut. Selama ini Dinas Kebersihan Kabupaten Jepara hanya membersihkan di area daratan.

“Bagian pantai, bagian terindah Karimunjawa tidak ada yang mengurusi sampahnya, tidak ada yang mengangkut,” kata dia.

Padahal, lanjut dia, di laut didominasi sampah yang susah terurai bahkan sampah yang bisa merusak ekosistem laut. “Dipenuhi sampah plastik dan oli,” kata dia.

Menurut Djati, salah satu penyelesaiannya adalah mempercepat pembangunan TPA Alang-alang. “Dan tentu operasional pengangkut sampah, motor roda tiga atau pick up,” terang dia.

Untuk membersihkan sampah laut, lanjut Djati, masyarakat akhirnya melakukan kerja bakti. Hari ini, Kamis (2/1) Yayasan Pitulikur Pulo dengan Balai Taman Nasional Karimunjawa melakukan aksi bersih sampah di pesisir pelabuhan Karimunjawa, bersih-bersih yang dimulai jam tujuh pagi menghasilkan tumpukan sampah yang tak sedikit.

Sementara itu, Sutris Haryanta, Kepala Seksi Pengelolaan Balai Taman Nasional Karimunjawa mengapresiasi langkah masyarakat bersih – bersih pantai. “Jika boleh usul acara bersih sampah seperti ini menjadi tradisi masyarakat Karimunjawa. Karena dengan membersihkan Karimunjawa dari sampah, akan mejadikan perubahan yang baik dari berbagai sektor,” jelasnya.

Sutris juga menjelaskan dukungan dari pihak Taman Nasional sementara ini hanya tenaga dan transport pengangkut sampah.

SUMBER

Tinggalkan komentar