Lima orang lelaki terlihat sedang asyik membuat anyaman dari sampah plastik. Tiga orang memotong dan membersihkan gelas plastik minuman kemasan, dan dua orang terlihat menganyam. Orang yang membersihkan gelas plastik berbekal cutter kecil, sementara yang menganyam menggunakan seutas tali plastik kecil.
Mereka tergabung dalam Komunitas Satya Bali Kreatif yang beralamat di Jalan Ratna, Gang 1, Nomor 7 Denpasar. Komunitas ini terdiri atas perkumpulan orang yang punya kepedulian terhadap sampah plastik dari lintas profesi seperti mahasiswa, kadus, pengusaha, hingga konsultan lingkungan.
“Kita mengikuti pergub dan perwali tentang pengurangan penggunaan sampah plastik. Sehingga kita melakukan inovasi membuat tas belanja dari sampah plastik,” kata Ketua Komunitas, Ketut Suarnaya ketika ditemui Selasa (8/1/2019) sore.
Usaha ini menurutnya telah dibangun sejak tiga tahun lalu yang diawali dari kepedulian terhadap sampah plastik yang semakin banyak dan dari hasil diskusi di warung kopi. Selain membuat kerajinan dari bahan plastik bekas, komunitas ini juga sering meĺakukan sosialisasi ke berbagai tempat di Bali. Dengan adanya perwali dan pergub tentang pengurangan penggunaan kantong plastik, pesanan tas belanjaan pun semakin meningkat.
“Itu digunakan sebagai tas belanjaan. Dan kapasitasnya sampai 10 kilo tas ini,” katanya sembari menunjukkan tas yang dibuat. Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu.