Warga Bisa Sumbang Sampah untuk Bantu Pembangunan Masjid

Siapa bilang sampah seperti botol plastik, kardus, atau barang elektronik bekas tidak dapat dijadikan ladang amal atau sarana pengumpulan uang untuk kegiatan sosial? Di Koja, Jakarta Utara, ada sebuah masjid yang memperbolehkan warga menyumbangkan sampah yang dimanfaatkan menjadi sumber dana pembangunan masjid. Masjid itu bernama Masjid Al Mujahidin yang beralamat di RW 08 Rawa Badak Selatan. Sekretaris Bank Sampah Masjid Al Mujahidin Achmad Azim mengatakan, sedekah sampah diterapkan supaya memudahkan siapa pun yang ingin beramal.

“Enggak semua orang bisa memberikan sumbangan berbentuk uang, nah dari orang-orang yang enggak mampu itulah ada kesempatan untuk mendonasikan sampah anorganik,” kata Azim saat berbincang dengan wartawan, Rabu (30/1/2019). Azim menuturkan, warga bebas menyumbangkan sampah-sampah kepada pengurus masjid selama bersifat anorganik.

Setiap akhir pekan, warga diundang untuk memilah-milah sampah itu sebelum nantinya dijual kepada para pengepul di sekitar lokasi masjid. Setiap minggunya, pengurus bisa memperoleh rata-rata uang sebesar Rp 800.000. Sejak menerapkan sedekah sampah pada Maret 2018, pundi-pundi senilai Rp 30 juta sudah diperoleh pengurus masjid. “Memang pertamanya orang memandang sebelah mata. Persepsi mereka itu kan karena tempat ibadah, penyortirannya juga di masjid, terus takut jadi bau dan sebagainya,” ujar Azim. Namun, Azim dan kawan-kawan berusaha meyakinkan bahwa sampah yang dikumpulkan adalah sampah anorganik yang tidak menimbulkan bau tak sedap.

Hasilnya, warga yang umumnya berpenghasilan rendah sedikit demi sedikit mulai menyumbangkan sampah demi membantu pembangunan masjid. “Alhamdulillah, artinya ini kan gerakan yang positif. Yang paling saya terenyuh, mengapa orang kaya bisa, kenapa kita tidak? Yang namanya kebaikan bukan miliknya orang kaya doang kan, kita juga bisa berbuat,” kata Ketua Bank Sampah Al Mujahidin, H. M. Sanuri.

Kerja sama

Sanuri menuturkan, pengumpulan sedekah sampah tidak hanya dilakukan oleh pengurus masjid. Pengurus juga memasang karung sampah di sejumlah warung di sekitar masjid. Menurut rencana, pengurus akan berkeliling menjemput sampah-sampah dari rumah warga setelah mendapat pinjaman gerobak motor dari Kecamatan Koja. “Kami akan jemput bola. Hari Sabtu kami akan keliling pakai motor dari Pak Camat, akan keliling. Selama ini kan orang datang ke masjid, nanti kami akan keliling,” kata Sanuri.

Selain membantu pendanaan masjid, sistem sedekah sampah juga terbukti membuat lingkungan di sekitar Masjid Al Mujahidin tampak lebih bersih. “Dulu sebelum ada bank sampah sering kami lihat di jalanan ada botol segala macam, sekarang sudah enggak ada. Kalau ada, langsung diambil dan dikasih ke bank sampah,” ujar Azim. Azim menambahkan, sistem bank sampah dan sedekah sampah akan dilanjutkan kendati proses pembangunan masjid sudah tuntas nantinya. “Peruntukannya untuk sosial kemasyarakatan. Misalkan ada warga yang sakit atau meninggal butuh sumbangan, bisa dari bank sampah ini,” ucap Azim.

SUMBER

Tinggalkan komentar